Menggunakan Berbagai Jenis Custom Audience

Share artikel ini

Setelah di post sebelumnya kita sudah membahas 3 jenis audience di Facebook, kali ini kita akan fokus membahas Custom Audience.

 

Membuat Custom Audience

Kita bahas ulang sedikit mengenai cara membuat custom audience. Lihat screenshot di bawah ini. Klik di bagian kiri atas pada Ads Manager, lalu pilih All Tools, kemudian pilih Audiences.

membuat facebook audience

 

Berikutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Pilih Create a Custom Audience.

membuat custom audience

 

Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Mari kita bedah satu per satu.

facebook custom audience

 

Customer File

Customer file adalah custom audience yang bisa kita buat berdasarkan database customer yang kita miliki. Misalnya kita punya usaha laundry pakaian, setiap customer yang datang kita minta data diri berupa nama, email, nomer telepon, dan lain-lain. Data-data ini bisa kita upload ke Facebook dan Facebook akan mencoba mencocokkan data-data yang ada (email, nomer telepon) dengan data user Facebook.

Jadi misalnya kita punya data 100 customer, mungkin hanya 60-70 (hanya contoh) saja yang bisa ditemukan sebagai Facebook user. Sisanya yang tidak ditemukan, artinya data yang mereka gunakan di Facebook berbeda dengan yang mereka berikan ke anda, atau memang mereka tidak memiliki akun Facebook. Ada 15 field yang bisa kita masukkan untuk dicocokkan dengan data user Facebook, tapi yang paling umum dapat kita gunakan yaitu nama, email, dan nomer telepon.

Keunggulan: penggunaannya sangat mudah dan tidak perlu setup khusus, hanya perlu upload file dalam bentuk csv. Selain itu juga bisa diintegrasikan dengan tool email marketing seperti MailChimp.

Kelemahan: data yang dimasukkan user mungkin berbeda, sehingga tidak semua user bisa kita temukan kembali di Facebook.

 

Website Traffic

Untuk dapat menggunakan custom audience ini, kita harus sudah mengimplementasikan Facebook Pixel di website kita terlebih dahulu. Facebook Pixel akan mencatat data semua kunjungan ke website kita, dan secara otomatis mencocokkannya dengan profile Facebook dari pengunjung tersebut. Dengan catatan, pengunjung website kita harus sudah login ke Facebook atau Instagram di device mereka (laptop atau smartphone) yang mereka gunakan untuk mengunjungi website kita.

Kita bisa membuat berbagai jenis audience dari traffic website kita, misalnya kita mau membuat audience dari seluruh visitor website kita dalam 7 hari terakhir, atau berdasarkan visitor yang hanya mengunjungi URL tertentu dari website kita, atau berdasarkan visitor yang paling lama menghabiskan waktu di website kita, itu semua bisa kita lakukan.

Apabila kita sudah mengimplementasikan Event di Pixel kita, kita bahkan bisa membuat audience berdasarkan Event tersebut. Misalnya jika mempunyai web e-commerce pakaian, kita bisa membuat audience berdasarkan visitor yang sudah view produk (ViewContent) tapi belum pernah Add to Cart, atau visitor yang sudah Register tapi belum pernah beli, dan lain sebagainya.

Keunggulan: match-rate lebih tinggi dari Customer File karena hampir semua orang login ke Facebook atau Instagram di semua device yang mereka gunakan. Tidak perlu upload file lagi.

Kelemahan: memerlukan setup Facebook Pixel terlebih dahulu, jadi hanya bisa digunakan oleh bisnis yang berbasis website.

 

App Activity

Kurang lebih mirip dengan Website Traffic, hanya saja untuk audience yang datang ke mobile app. Setup audience yang bisa kita lakukan juga kurang lebih mirip dengan Website Traffic, namun apabila website menggunakan Pixel, di mobile app yang digunakan adalah Software Development Kit (SDK) dari Facebook.

Keunggulan: seperti audience dari traffic website, audience dari App Activity juga match-rate nya lebih tinggi dari Customer File.

Kelemahan: memerlukan setup SDK di mobile app anda, dan mobile app anda harus didaftarkan ke akun Facebook for Developer.

 

Offline Activity

Audience dari Offline Activity ini kurang lebih mirip dengan Customer File. Bedanya, data yang di-upload untuk Offline Activity ini tujuannya lebih untuk tracking, namun dapat juga dibuat sebagai Custom Audience. Pembahasan mengenai Offline Activity/Offline Events akan kita bahas di kemudian hari.

Keunggulan: bisa langsung upload data audience dari file csv, atau integrasi dengan tool email marketing seperti MailChimp

Kelemahan: serupa dengan Customer File, tidak semua data customer yang di-upload akan dapat ditemukan kembali di Facebook.

 

Engagement

Audience dari Engagement ini gampangnya bisa kita definisikan sebagai audience yang kita dapatkan dari dalam lingkungan Facebook dan Instagram. Jika kita memilih Engagement, yang akan muncul adalah tampilan seperti di bawah ini.

engagement custom audience

Video: membuat audience berdasarkan orang yang menonton video yang anda upload ke Facebook

Lead Form: membuat audience berdasarkan orang yang membukan dan/atau mengisi Lead Form anda di Facebook

Fullscreen Experience: membuat audience berdasarkan orang yang berinteraksi dengan Canvas/Collection yang ada buat di Facebook

Facebook Page: membuat audience berdasarkan orang yang berinteraksi dengan Facebook Page anda.

Instagram Business Profile: membuat audience berdasarkan orang yang berinteraksi dengan profil Instagram bisnis anda.

Event: membuat audience berdasarkan orang yang berinteraksi dengan Event yang anda buat di Facebook.

Keunggulan: tidak perlu Pixel atau SDK, match rate juga tinggi karena terjadi di lingkup Facebook dan Instagram. Relevansi audience juga tinggi

Kelemahan: tidak ada kelemahan yang signifikan, kerumitan bukan di pembuatan audience, melainkan di pembuatan video, Lead Form, Canvas, atau Collection.

 

What do you think?

Demikianlah pembahasan mengenai Custom Audience di Facebook. Apabila anda mau berbagi pengalaman anda sendiri, atau ada komentar atau pertanyaan, silakan dituliskan di kolom komentar di bawah.

Have a good weekend!


Share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *